Aryna Sabalenka pandai berkata-kata, dan bahkan ketika ia menjadi runner up di sebuah turnamen tenis, ia tetap menang melalui mikrofon

2025-03-17 17:48:13 By Odegaard

Contoh teranyar? Pidato yang petenis peringkat 1 dunia sampaikan sebagai runner up setelah kalah dari petenis berusia 17 tahun, Mirra Andreeva di final Indian Wells Open (BNP Paribas Open) musim 2025.

 

Memegang versi lebih kecil dari trofi kemenangan Baccarat Crystal, trofi kmenangan Indian Wells Open, untuk kali kedua, petenis unggulan pertama mengatakan bahwa dua lebih baik daripada satu.

 

“Saya seperti memiliki semacam hubungan cinta sekaligus benci dengan tempat ini,” mulai Sabalenka yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari penonton dan Andreeva.

 

“Saya akan menaruh trofi ini di atas trofi lain dari turnamen ini dan berpura-pura bahwa itu akan menjadi trofi kemenangan. Ukurannya akan sama saja.”

 

Di awal turnamen WTA level 1000 tersebut, petenis yang telah mengantongi tiga gelar Grand Slam menyatakan bahwa menghadapi Andreeva mengingatkannya pada adik perempuannya yang masih berusia 15 tahun. Tetapi dengan memuji kemenangan sang petenis yang masih belia, ia menemukan cara untuk membandingkan petenis berusia 17 tahun dengan dirinya sendiri.

 

“Selamat karena memiliki tim yang hebat. Jika saya memiliki tim yang sama di usiamu kini, saya mungkin akan menjadi petenis yang lebih baik saat ini,” ungkap Sabalenka, disambut gelak tawa dari para penggemar karena dianggap telah menghina pelatih Anton Dubrov, Jason Stacy, dan rekan berlatih tenisnya, Andrei Vasilevski.